Advertisement
Kisah menyedihkan ini datang dari Negeri Tirai Bambu, tepatnya di Guangdong.
Seorang ayah meninggalkan anaknya yang masih berusia 5 tahun gara-gara menderita penyakit sangat mematikan.
Peristiwa ini terjadi 10 Oktober silam.
Ketika itu, sang ayah membawa anak laki-lakinya yang diketahui bernama Rong Rong ke rumah sakit di Guangdong.
Rong Rong dilarikan ke rumah sakit steelah mengalami dehidrasi dan memiliki masalah saat berdiri.
Ternyata, diagnosa dokter membuat orangtua terhenyak.
Rong Rong didiagnosa memiliki sebuah tumor yang sangat ganas di rongga panggulnya.
Namun, sang ayah menolak Rong Rong mendapat diagnosa lebih lanjut.
Seperti dilansir South China Morning Post, dokter menduga Rong Rong terkena Orbital Rhabdomyosarcoma, sejenis kanker langka yang menyerang anak-anak.
Lalu pada 23 Oktober, ayah Rong Rong meninggalkan rumah sakit dan bilang ke perawat bahwa dia mencari uang untuk pengobatan anaknya.
Dinanti-nanti, sang ayah tak kunjung menampakkan batang hidungnya di rumah sakit.
Ayah Rong Rong menghilang selama 4 hari sejak pamit.
Dia baru muncul setelah pihak rumah sakit melaporkannya ke kepolisian setempat.
Itupun dia, secara verbal, cuma menyampaikan persetujuannya agar dokter memeriksa Rong Rong lebih lanjut.
Tapi, ayah Rong Rong tersebut kemudian pergi lagi malam itu.
Rumah sakit mencoba untuk mengontak ayah Rong Rong tersebut, namun upaya mereka berbuntut nihil.
Kini, kondisi Rong Rong kian mengenaskan.
Bobot tubuhnya menurun drastis dan mengkhawatirkan, yakni hanya 15 kilogram.
Kondisi badannya pun semakin lemah, bahkan Rong Rong enggan mengonsumsi bubur.
Alhasil, perawat harus memberikan asupan susu bubuk untuk bocah malang tersebut.
Tak cuma itu, staf rumah sakit bahkan membawa pakaian anak-anak mereka untuk dikenakan Rong Rong.
Ternyata, rumah sakit juga sudah hilang kontak dengan ibu Rong Rong yang dilaporkan mengalami masalah psikologis.
Berdasarkan hukum China, penangangan untuk anak-anak membutuhkan izin dari orangtua sebelum diproses.
Bagaimanapun juga, dengan ketidakhadiran orangtuanya, peluang hidup Rong Rong kian mengecil.
Sejatinya, pihak rumah sakit bisa membantu dana pengobatan Rong Rong, namun itupun membutuhkan persetujuan orangtuanya.
Seorang dokter dari rumah sakit mengatakan bahwa tumor anak laki-laki telah tumbuh begitu besar sampai hampir mencapai pusarnya.
Tak perlu dikatakan lagi, waktunya hampir habis untuk Rong Rong jika ada sesuatu yang tidak segera dilakukan.
"Pada tahap akhir dalam kanker, kita akan kehilangan kesempatan untuk menyembuhkannya," kata dokter tersebut.
"Kami tidak tahu apakah kami masih memiliki peluang. Bahkan jika operasi selesai, akan ada banyak perawatan pascaoperasi. Kami hanya berharap orang tuanya akan kembali tinggal dengan anak itu."
Sumber:tribunnews.com
EmoticonEmoticon