Advertisement
Kisah nyata ini diceritakan di facebook rumah tangga.
Dimana fisik sang istri yang membuat suami malah selingkuh lagi.
Mari kita simak curhatannya.
Saya mempunyai berat badan yang agak besar dulu.
Disebabkan saya gemuk, suami saya selingkuh, tinggalkan saya dan mempermalukan saya di depan umum.
Saya tak ingin jadi gemuk seperti ini.
Saya gemuk juga selepas melahirkan anak kembar kamu.
Saya tak ada waktu untuk kuruskan badan disebabkan menyusui dan sibuk bekerja untuk bantu kamu.
Saya tahu kamu selingkuh sudah lama tetapi saya tetap diam.
Selalu ajak kamu keluar tetapi kamu tidak mau.
Pada hari dia tak mau keluar dengan saya itu.
Saya terpaksa keluar sendiri sebab barang-barang dapur dan anak sudah mau habis.
Saya pegang empat orang anak pergi ke mall.
Tiba-tiba saya terjumpa suami dengan selingkuhannya.
Saya cuma pergi depan dia sambil pegang anak-anak dan diam saja.
Mau lihat apa yang dia akan katakan pada saya.
Sungguh saya tak sangka dia maki saya depan perempuan itu.
“Sudahlah gemuk, seperti badak! Tak layak jadi istri aku!” katanya
Padahal saat awal menikah dulu orangtua tak izinkan, sampai kamu mau bunuh diri.
Tapi bila keadaan saya begini, kamu hina saya, permalukan saya depan orang ramai.
Tapi bila keadaan saya begini, kamu hina saya, permalukan saya depan orang ramai.
Saya gemuk pun karena kamu, saya minta tolong kamu jaga anak sebentar saja, tapi kamu tak mau.
Bagaimana saya bisa kurus?
Kembali pada cerita di mall tadi, anak saya yang sulung bilang pada ayahnya,
“Kenapa ayah bilang mama badak? Ini mama kakak, bukan badak,” katanya.
“Kau dengan mak kau sama saja! Pergi balik! Jangan ganggu aku!” jeritnya.
Hancur luluh hati saya. Saat dia balik, saya tanya kenapa dia berbuat seperti itu pada saya?
Dia cuma diam dan masuk dalam kamar, kemas baju dalam tas.
“Kamu mau pergi ke mana? Tak kasihan pada saya dan anak-anak?” tanya saya lagi.
“Kau semua tak dapat bahagiakan aku. cuma perempuan itu saja dapat bahagiakan aku."
"Dengan ini aku ceraikan kau dengan talak….” katanya.
Setahun sudah perkara ini berlalu dan sekarang bila saya sudah kurus, kenapa kamu datang balik pada saya.
Tiba-tiba perhatian tentang anak, padahal sudah setahun lebih satu sen pun kamu tak bagi nafkah.
Dulu saat saya gemuk, kamu hina saya.
Tetapi saat saya sudah kurus, kamu jadi tergila-gila lagi.
Sepertinya perempuan itu sudah tinggalkan kamu, sepertinya saya saja yang bisa bahagiakan kamu.
Sorry okay, you’re nothing for us right now.
Sebelum ini kamu bisa meneriaki saya dan anak-anak karena perempuan lain.
Dan sekarang saya tidak akan berlembut dengan kamu.
Saya lebih damai hidup dengan anak-anak. Hidup kami bahagia, setiap akhir minggu saya bawa anak-anak jalan rekreasi.
sumber: http://sumsel.tribunnews.com
EmoticonEmoticon