-->

Mengerikan! Sabrina Harus Telan 60 Pil Sehari karena Rasakan Sakit Luar Biasa saat Buang Air Kecil😱

Advertisement

Seorang wanita selalu merasakan kesakitan setiap ia buang air kecil.

Sabrina Binns hampir tidak dapat buang air kecil di toilet sejak usianya masih kecil.

Dilansir dari Daily Mirror, hal ini disebabkan ia mengalami komplikasi kandung kemih neurogenik yang langka, disfungsi, void, dan sindrom Fowler.

Wanita yang juga seorang petenis berusia 23 tahun ini harus meminum 60 tablet dalam sehari untuk mengatasi rasa sakit.

Dia diberi tahu bahwa otak tidak dapat mengirimkan sinyal ke kandung kemihnya untuk membuka dan mengendurkan otot-ototnya.

Hal ini menyebabkan setiap kali ia ke tolilet, kandung kemihnya tidak bisa mengendurkan ototnya.
Dia pun menceritakan rasa sakit yang dirasakannya setiap buang air besar.

"Rasanya sangat menyakitkan. Setiap saya buang air kecil, saya seperti sedang melahirkan. Saya harus mengejan keras," ceritanya.

"Penyakit ini sangat menyiksa saya dan membuat hidup saya berantakan," keluhnya.

Ia pun memasang katater, sebuah tabung kecil yang terhubung ke kandung kemihnya, untuk membantunya buang air kecil.

Namun, ternyata baginya katater tersebut tidak banyak membantunya.

Ia malah merasa malu dan tidak berani keluar rumah.

Di tengah putus asa yang sedang dialaminya, ia yang saat ini hidup dengan tunangannya, Laura Lane, di Hull, Inggris, menjalani operasi.


Keduanya merupakan sepasang lesbian yang tinggal bersama.

Namun, ternyata biaya operasinya tidaklah murah.

Biaya yang harus ditanggung adalah 15 ribu pounsterling atau setara dengan Rp266 Juta lebih.

Dengan biaya sebesar itu, operasi yang dilakukan pun tidak selalu bisa dipastikan berhasil.

Dokter yang menanganinya mengatakan bahwa operasi tersebut banyak risikonya dan hanya ada kepastian 20%.


Ada jalan keluar lain yang bisa ditempuh Sabrina, yakni ke National Health Service (NHS) untuk melakukan nefrostomi.

Nefrostomi dilakukan untuk memungkinkan urine keluar dari tubuhnya melalui sebuah tabung.

Namun, sayangnya operasi ini juga berisiko dan bisa menyebabkan septikemia dan kerusakan ginjal.
Ia pun mencari tahu jalan keluar lainnya.

Satu-satunya jalan keluar adalah ia harus pergi ke Amerika Serikat untuk mencari dokter yang bisa mengakhiri penderitaannya tersebut.

Akan tetapi, ternyata ia tetap membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk melakukannya.

Setidaknya, ia harus membutuhkan Rp 10 ribu pounsterling atau setara dengan Rp 177 Juta lebih.






Sumber:tribunnews.com


EmoticonEmoticon

close