Advertisement
Aparat Kepolisian Republik Indonesia menggelar razia tertib berlalu lintas bertajuk "Operasi Zebra 2017" sejak 1 November sampai 14 November.
Sejak dimulai pada Rabu (1/11) pekan ini, banyak pengendara kendaraan bermotor yang tak mempunyai kelengkapan surat maupun melanggar tatib lalin terjaring razia.
Namun, tak sedikit dari para pelanggar yang menerapkan seribu satu jurus untuk menghindari razia maupun tilang aparat. Mulai dari pura-pura kendaraannya mogok, marah-marah, menangis, hingga nekat menerobos barikade polisi.
Ternyata, 'jurus-jurus' para pelanggar yang terjaring razia itu sebenarnya sudah dihapalkan oleh aparat kepolisian. Karenanya, mereka memperingatkan agar para pengendara tak mencoba-coba menipu petugas kalau melanggar ketentuan.
Uniknya, peringatan tersebut dipublikasikan secara menarik nan lucu oleh Satlantas Polres Aceh Besar. Mereka memublikasikan sejumlah modus pengendara untuk terhindar dari razia, salah satunya: pura-pura menangis.
Dalam video yang diproduksi dan disebar melalui akun Instagram @SatlantasAcehBesar, Jumat (3/11/2017), itu berisi adegan seorang pengendara motor terjaring razia.
Ternyata, si pengendara langsung duduk di aspal dan menangis. Ia lantas meracau mengenai kehidupannya yang menyedihkan.
"Apa tengok-tengok pak? bapak tak tahu kehidupan saya pak. Setiap hari saya cuma makan tiga butir beras dan satu bungkus micin pak. Kehidupan saya keras pak!" tuturnya sembari menangis.
Namun, polisi bernama Heri Mulyadi yang merazia orang itu justru balik "curhat" untuk membalas modus si pelanggar.
"Kamu tak tahu dik. Saya pulang sore, terkadang nasi sudah habis dik. Pagi, siang, malam, saya selalu giat mengingatkan masyarakat untuk memakai helm dan lainnya agar selamat di jalanan. Tapi apa? saya sendiri lupa pakai body lotion," tukasnya sembari menangis.
Iklan polisi tersebut viral dan mendapat sambutan positif dari warganet. Mereka menilai, meski video itu lucu tapi termuat pesan mendalam agar setiap orang tertib berlalu lintas.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Royke Lumowa, berharap Operasi Zebra 2017 yang digelar serentak di seluruh wilayah Indonesia bisa memberikan efek positif bagi masyarakat dalam tertib berlalu lintas, serta menurunkan angka kecelakaan hingga 20 persen.
Ditemui wartawan di Mapolrestabes Samarinda, Jumat, Royke mengatakan telah memberikan arahan kepada jajarannya untuk lebih menekankan pada pendekatan persuasif dengan target menyadarkan masyarakat akan tertib berlalu lintas.
"Petugas harus lebih sopan saat menjalankan operasi zebra, bila ditemukan terjadi pelanggaran berlalu lintas, maka tindakan persuasif lebih diutamakan," tuturnya.
EmoticonEmoticon